Juni 2023 Diperkirakan Para Pedagang Sudah Bisa Menempati Pasar Induk Among Tani
InNgalam.com – Komisi B dan Komisi C DPRD Kota Batu menggelar giat kunjungan lapangan gabungan, terkait Pembangunan dan Penempatan Para Pedagang bersama Diskumdag dan Dinas Perumahan, di Pasar Besar Among Tani, Jalan Dewi Sartika, Kota Batu, Senin (22/5/2023).
Pada kesempatannya, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu H. Khamim Tohari, S.Sos., menyampaikan bahwa, melihat dari kesiapan Pasar Besar Induk Among Tani ternyata sudah 100 persen sudah siap, maka diharapkan Diskumdag segera mempersiapkan sarana prasarana serta fasilitas Pasar tersebut.
“Artinya kebersihan harus terjaga dengan bersih, parkir juga harus jelas artinya jangan sampai ruwet dan penataan pedagang harus adil. Tidak ada pedagang titipan minta menempati stand didepan dibelakang, semuanya harus sesuai dengan SK. Terkait pedagang pasar pagi yang telah mengantongi SK kita sediakan tempat di belakang,” tutur Abah Khamim sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, karena semuanya sudah selesai 100 persen termasuk juga sudah diserahkan ke Pemprov, jadi tinggal Wali Kota kapan akan diresmikan pasar induk Among Tani Kota Batu ini.
“Terkait dengan penunjuk arah sudah disiapkan dari Bank Jatim selaku CSR, termasuk meja kursi dan lain sebagainya. Pasar ini nantinya sanggup menampung hampir 4000 pedagang. Untuk Perda Pengelolaan Pasar kami dari Dewan sudah siap untuk menggodok atau membahas Perda Pasar ini, ternyata dari pemerintah belum siap. Tapi tetap dilaksanakan, sementara menggunakan Perda yang lama. Karena pasar ini buka 24 jam, nantinya ada manajemen yang menangani mekanisme Pasar Induk ini,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Diskumdag Kota Batu Eko Suhartono menjelaskan bahwa, karena proses pembangunan pasar sudah selesai, maka nantinya ada Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima dari Pelaksana ke Pengelola.
“Nanti akan ada berita acara sementara pengelolaan pasar ini yang nanti akan disampaikan pada pimpinan, kapan itu? Kami masih menyesuaikan jadwalnya. Kita masih menata regulasi, dalam arti kan yang namanya konversi itu butuh penyesuaian. Terkait pengelolaan sampah dan parkir otomatis semuanya kan serba baru, kita nunggu regulasi lah,” ujar Eko.
Masih kata Eko, bagaimana mensikapi pengelolaan sampah, parkir dan sebagainya nanti akan disampaikan pada pimpinan. Nanti akan ada simulasi, sebelum masuk nanti semuanya bertugas sesuai tupoksi bagaimana mensimulasikan bagaimana pedagang masuk.
“Pasti butuh waktu, karena penanganan masing-masing pedagang berbeda-beda. Tahap berikutnya adalah bagaimana kita menyiapkan operasional ini, pasar ini sudah begitu baik maka pengelola dan pedagang harus menata dan mensikapi itu. Lantai 3 untuk kuliner, lantai 2 kering dan lantai 1 untuk basah. Ada 2 warna tekel, warna putih untuk jualan warna merah adalah fasum dan juga ada jalur khusus untuk motor. Yang jelas saya berharap, bulan Juni ini para pedagang sudah bisa masuk,” pungkasnya. (Har)