Kedermawanan Abah Anton: Memberangkatkan 35 Jamaah Umrah dari Kantong Pribadi

InNgalam.com – Abah Anton, mantan Walikota Malang periode 2013-2018, dikenal luas sebagai sosok dermawan dan bersahaja. Tidak hanya membagikan seluruh gajinya kepada fakir miskin dan berbagi sembako, Abah Anton juga menunjukkan kedermawanannya dalam hal ibadah.
Imam Rofi’i, mantan asisten pribadinya, menceritakan pengalaman tak terlupakan pada Maret 2017. Saat itu, Abah Anton dengan tulus memberangkatkan 35 jamaah pengajian untuk menunaikan ibadah umrah secara cuma-cuma. Kejadian ini dilakukan secara diam-diam tanpa pamer.
“Soal ibadah sebenarnya tidak perlu diceritakan agar tidak riya’ atau sombong, tapi ini menjadi momen yang sangat saya syukuri. Saat itu, beliau memberangkatkan kami, jamaah pengajian malam Jumat Legi, untuk umrah,” tutur Imam Rofi’i dengan mata berkaca-kaca.
Menurut Imam, keberangkatan umrah itu terkesan spontan dan tanpa rencana. Abah Anton membiayai semuanya dari kantong pribadinya, tanpa mengungkapkan niat mulianya kepada orang lain. Pemberangkatan umrah dilakukan melalui Agung Wisata, penyelenggara haji dan umrah.
Imam Rofi’i mengingat dengan jelas momen ketika Abah Anton mendekatinya dan berkata, “Mam, urus paspor. Tiga minggu lagi kamu berangkat umrah ya.” Takjub, Imam Rofi’i hanya bisa menjawab, “Siap Abah.”
Kini, Abah Anton akan mencalonkan diri lagi sebagai Walikota Malang. Imam dan rekan-rekannya yang pernah diumrohkan oleh Abah Anton tidak ragu untuk mendukungnya. “Walikota Malang? Ya Abah Anton. Lomannya tak ada banding. Malang lebih indah, warga lebih makmur. Masih ingatkan?” tutur Imam menutup wawancara.
Kedermawanan Abah Anton tidak hanya dilihat dari bantuannya kepada mereka yang membutuhkan secara materi, tetapi juga kepeduliannya dalam memfasilitasi ibadah masyarakat tanpa memandang status ekonomi. Sikap rendah hatinya inilah yang membuat banyak orang merasa dekat dan mengaguminya sebagai pemimpin dan panutan. Bagi banyak orang yang mengenalnya, Abah Anton bukan hanya pemimpin, tetapi juga seorang teladan dalam mengamalkan ajaran agama. Meski tak pernah mengharapkan pujian, kedermawanannya terus hidup dalam cerita-cerita yang dibagikan oleh mereka yang pernah merasakan kebaikannya. (yog)