Keterbatasan Pendidikan Agrokompleks bagi Petani di Pelosok Desa

Oleh: Yatalathof Fathir
Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri dalam segala bidang, salah satunya bidang pertanian. Dalam pertanian tentunya penting untuk memiliki ilmu karena hal tersebut akan memudahkan dalam merawat tanaman dan menjaga lingkungan tetap agar terjaga kelestariannya.
Salah satu bentuk pendidikan penting yang sangat dibutuhkan dalam pertanian adalah Pendidikan Agrokompleks. Agrokompleks adalah Sistem pertanian yang mengintegrasikan penggunaan teknologi terbaru, proses manajemen pertanian yang efisien dan Praktik keberlanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian.
Manfaat yang dihasilkan dari Pendidikan Agrokompleks juga banyak yaitu diversifikasi produk dan nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan hasil pertanian dapat meningkatkan pendapatan petani, menjaga keanekaragaman hayati, meminimalisir penggunaan energi terbarukan, menjaga kelestarian lingkungan, meminimalisir penggunaan pestisida kimia.
Namun di Indonesia masih banyak petani yang belum menerapkan sistem Agrokompleks dalam pertanian, padahal Pertanian di Indonesia memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian bagi negara dan juga sebagai bahan pangan utama oleh sebagian besar rakyat Indonesia.
Petani yang belum menerapkan Pertanian dengan system Agrokompleks disebabkan oleh akses yang terbatas, terutama bagi Petani yang bertempat tinggal di daerah pelosok desa. Akibatnya Petani harus berjuang melawan arus deras informasi terbaru seputar pertanian dan tingkat literasi serta pemahaman ilmu pertanian tentang agrokompleks masih sangat rendah.
Salah satu kendala dalam menerapkan pendidikan agrokompleks di pelosok Desa adalah infrastruktur pendidikan yang kurang memadai,contohnya masih banyak sekali tempat Pendidikan atau sekolah-sekolah yang berada di pelosok Desa tidak layak untuk digunakan. Meskipun Indonesia telah melakukan upaya untuk meningkatkan akses pendidikan hingga ke daerah pelosok ternyata masih banyak desa kekurangan fasilitas yang memadai untuk mendukung pendidikan yang lebih berkualitas, terutama dalam bidang pertanian.
Faktor yang mempengaruhi selanjutnya adalah dalam hal geografis. Indonesia masih banyak sekali desa-desa yang tertinggal kemajuannya,hal ini seringkali disebabkan oleh akses desa yang sulit untuk di akses, biasanya disebabkan oleh jalanan desa yang belum memiliki Aspal alias masih Jalan dengan permukaan tanah yang dimana jika musim hujan Jalan tersebut akan menjadi berlumpur sehingga menyulitkan Petani dalam melakukan aktvitas.
Letak desa yang jauh dari Pusat Pendidikan atau Perkotaan juga akan menghambat masuknya Pendidikan Agrokompleks untuk para Petani yang tinggal di pelosok Desa. Zaman sekarang Kebutuhan pokok untuk hidup semakin banyak serta harganya juga sering mengalami kenaikan,hal tersebut memerlukan biaya yang cukup banyak untuk mencukupinya. Banyak petani yang tinggal di pelosok Desa masih hidup dibawah garis kemiskinan,mereka juga sering mengeluhkan biaya produksi tanaman mulai dari Harga benih atau bibit tanaman mahal demi mendapat kualitas terbaik, harga menyewa tanah yang cukup mahal bagi petani yang tidak memiliki lahan pribadi, harga pupuk yang mahal, harga pestisida yang mahal, biaya penyusutan alat ataupun biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja mengurus lahan Petani.
Dari beberapa faktor diatas sudah pasti petani tidak akan mengikuti Pendidikan Agrokompleks karena petani akan merasa bahwa hal tersebut menjadi beban berat bagi mereka yang memiliki Finansial terbatas. Selanjutnya adalah minimnya akses informasi dan penggunaan teknologi digital.
Masih banyak Petani yang tinggal di pelosok Desa tidak dapat mengakses platform Pendidikan online tentang pertanian, platform penjualan hasil pertanian mereka dan aplikasi pertanian untuk meningkatkan ilmu mereka, biasanya mereka GAPTEK (Gagap Teknologi) yang dimana masih belum bisa mengoperasikan platform digital atau aplikasi Mobile.
Petani yang tinggal di pelosok Desa juga masih belum memiliki perangkat modern seperti Handphone atau Komputer untuk mengakses informasi pertanian yang lebih canggih dan modern, banyak dari mereka yang memiliki finansial terbatas sehingga tidak mampu untuk membeli perangkat. Selain itu, di Pelosok desa juga terkendala oleh sinyal internet yang buruk karena minimnya Menara seluler,kabel internet yang terbatas dan Topografi desa yang berbukit-bukit, berhutan lebat, atau terpencil membuat sinyal internet sulit terjangkau sehingga menyulitkan petani untuk mengakses platform Pendidikan Agrokompleks dan mempromosikan hasil pertanian mereka.
Petani yang tinggal di pelosok desa masih banyak yang belum memiliki motivasi untuk mengikuti Pendidikan Agrokompleks, biasanya mereka keras kepala untuk mengikuti Pendidikan karena mereka beranggapan bahwa dengan menggunakan Teknik budidaya tradisional dalam pertanian itu hasilnya sama saja padahal dengan menggunakan teknologi terbaru yang ada pada sistem Agrokompleks akan mempermudah mereka dalam mengatur manajemen pertanian mereka supaya lebih efisien dan membuat hasil pertanian lebih baik namun ada juga yang malas mengikuti Pendidikan Agrokompleks.
Selain itu ada juga beberapa Petani di pelosok Desa yang masih menganggap bahwa Pendidikan Agrokompleks atau pelatihan yang menggunakan teknologi terbaru dalam pertanian adalah hal yang tidak terlalu penting, mereka lebih suka mendengarkan dan mempelajari ilmu pertanian dari generasi sebelumnya yang diturunkan secara turun temurun.
Apabila petani tidak menggunakan Ilmu Agrokompleks maka akan menyebabkan dampak yang cukup signifikan. Salah satunya akan berdampak buruk kepada Alam karena petani tidak mengetahui penggunaan pestisida yang efisien dan juga tidak mengetahui Teknik Budidaya tanaman yang baik dan tepat.
Petani yang tidak memiliki ilmu pengetahuan tentang Agrokompleks akan menghasilkan hasil Pertanian yang kurang memenuhi standar pasar dan akan mengalami kesulitan dalam bersaing hasil produk Pertanian dengan Petani yang sudah menerapkan sistem Agrokompleks pada pertanian mereka.
Langkah yang dapat diambil untuk Mengatasi masalah keterbatasan pendidikan agrokompleks bagi petani di Pelosok Desa adalah sebagai berikut, yang pertama Pemerintah dan lembaga pendidikan harus mendirikan pusat Pendidikan dan Pelatihan yang dapat menjangkau petani di Pelosok Desa.
Selain itu Pemerintah juga harus menambah akses sinyal internet sampai ke Pelosok Desa agar para Petani bisa memperoleh ilmu tentang Agrokompleks melalui Platform online dan Aplikasi Pertanian. Selanjutnya adalah mengirim Penyuluh pertanian untuk mengajarkan teknologi terbaru dan teknik pertanian yang lebih canggih,modern dan efisisen, kemudian sering melakukan pendampingan kepada petani agar mereka dapat menguasai Ilmu tentang Agrokompleks sepenuhnya.
Menyediakan fasilitas Pendidikan menggunakan teknologi seperti internet gratis atau perangkat yang dapat digunakan oleh petani untuk mengakses pelatihan online. Pemerintah juga perlu mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk pelatihan dan pendidikan di sektor pertanian karena pertanian sangat penting bagi perekonomian rakyat dan negara.
*) Penulis: Yatalathof Fathir, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Pertanian Peternaka, Jurusan Agroteknologi.
*) Tulisan ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi InNgalam.com.