Kota Batu Masuk 5 Besar Indeks Transaksi Toko Daring

InNgalam.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan Penghargaan tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem katalog elektronik/E-Purchasing Awards kepada Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, S.STP., M.M., pada acara E-Purchasing Awards Tahun 2023. Bertempat di Grand City Convention and Exhibition Surabaya, Senin (29/5/2023). Dalam hal ini, Pemkot Batu meraih E-Purchasing Awards Jawa Timur, yakni peringkat 5 daerah, dengan transaksi terbesar dalam pemanfaatan barang dan jasa melalui Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo).
E-Purchasing Awards Tahun 2023, mengusung tema ‘Jawa Timur Bangkit Lebih Kuat dengan Transformasi Digital Pengadaan Barang dan Jasa’. Penghargaan ini sangat membanggakan, terutama dalam membangkitkan transformasi digital pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta membangun transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.
“Adalah suatu kebanggaan bagi kita hari ini menerima E-Purcasing Awards Jawa Timur, ini merupakan komitmen kita untuk menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa yang lebih transparan dan akuntabel,” tutur Aries sapaan akrabnya pada awak media.
E-Purchasing dalam pengadaan barang dan jasa, baik melalui e-katalog dan toko daring Jatim Bejo, merupakan salah satu upaya pengadaan barang dan jasa agar dapat berjalan secara transparan. Sistem ini diimplementasikan ke seluruh proses pengadaan, mulai dari perencanaan kebutuhan, penilaian terhadap vendor atau supplier hingga tahap pembayaran.
Proses transparansi ini, dapat menjadikan investasi dalam proses pengadaan barang dan jasa berjalan lebih mudah. Berdasarkan data LKPP, Kota Batu secara nasional, merupakan salah satu dari 10 kota dengan Indeks E-Purchasing Terbesar yaitu 23,94 persen. Angka Indeks E-Purchasing tertinggi diperoleh dari Indeks Transaksi Toko Daring mencapai 41,39 persen atau Rp 17,9 Miliar. Kemudian Indeks Transaksi Non Katalog Lokal 28,23 persen dan Indeks Transaksi Katalog Lokal sebesar 2,20 persen.
Di Jawa Timur sendiri untuk Indeks Transaksi Toko Daring, Kota Batu masuk 5 besar terbesar bersama dengan Kota Surabaya, Kota Malang dan Kota Kediri. Sementara itu, daerah lain di Jawa Timur yang mendapatkan E-Purchasing Awards yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Gresik, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Sidoarjo.
Dalam kesempatannya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan bahwa, misi besar provinsi dan daerah di Jawa Timur adalah untuk menumbuhkan UMKM melalui pengadaan barang dan jasa. Jika dahulu hanya 50 juta produk, maka dengan E-Purchasing, saat ini sudah ada 200 juta produk UMKM Jawa Timur yang dapat diakses.
“Saya rasa sistem dan ekosistem ini akan meningkatkan UMKM semakin tumbuh. Makin tumbuh makin inklusif, makin tumbuh makin berkurang kemiskinan, makin tumbuh makin berkurang pengangguran dan makin tumbuh makin meningkat kesejahteraan,” ujar Gubernur.
Giat E-Purchasing Awards diawali laporan kegiatan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, paparan Kepala LKPP RI Hendra Prihadi, terkait Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa melalui E-Purchasing (Toko Daring dan E-Katalog), dan juga menghadirkan secara daring Niken Ariati selaku Koordinator Strategi Nasional Pencegahan Korupsi KPK RI, dengan materi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi dengan Peningkatan Transaksi melalui Toko Daring dan E-Katalog.
Niken menambahkan, jika sistem E-Purchasing masih memiliki kelemahan dalam pencegahan korupsi. Oleh karena itu, ke depan akan dilakukan penambahan tools pencegahan korupsi. “Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang telah melebihi target dalam penggunaan E-Purcashing, sebagai provinsi dengan transaksi terbanyak,” imbuhnya.
“Provinsi Jawa Timur, juga meraih penghargaan dengan Pengelola Katalog Elektronik Lokal, dengan jumlah etalase terbanyak secara nasional. Selamat bagi penerima E-Purcashing Awards Jawa Timur,” tutup Niken. (Har)