Lomba Mewarnai Bagi PAUD se-Kecamatan Wonosari, Membiasakan Motorik Anak dan Cinta Budaya Jawa
InNgalam.com – Lomba mewarnai bagi anak usia dini se-Kecamatan Wonosari digelar. Kegiatan ini bertujuan membiasakan motorik anak dan mengenal lingkungan budaya Jawa sejak dini.
Hari Subagio, Pengawas Kecamatan Wonosari menjelaskan, tujuan kegiatan ini menjalin silaturahmi dengan wali murid siswa taman kanak-kanak se-Kecamatan Wonosari. Disamping lomba mewarna ini untuk membiaskan motorik anak sejak dini.
Menurutnya, waktu anak-anak dengan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mewarnai, mencoret-coret dan menggambar semua jenis gambar yang realistis dan fantastis.
“Gambar anak-anak sering kali mencolok secara visual, dan telah lama membuat petunjuk tentang kepribadian, emosi, dan perkembangan mental,” ungkapnya.
Lanjut dia, gambar adalah jendela anak-anak menuju kreativitas luar biasa dan kepekaan artistik yang berkembang dalam meningkatkan kesadaran spesial anak-anak untuk mengatur emosi anak.
“Coretan-coretan dan sketsa yang dibuat si kecil berfungsi sebagai jembatan perkembangan antara bentuk bahasa dan tulisan, dimana mengandung 6 manfaat menggambar dan mewarnai bagi anak,” tegasnya.
Enam manfaat anak-anak pandai dalam menggambar, diantaranya bisa mengembangkan ketrampilan motorik halus, mengembangkan analisis visual, membantu membangun konsentrasi, meningkatkan koordinasi mata dan tangan, meningkatkan kepercayaan diri dan berlatih memecahkan masalah secara kreatif.
Yayok, Ketua Panitia Lomba mewarna mengaku bahwa kegiatan yang diadakan di Wonosari ini dalam rangka meningkatkan pariwisata di Gunung Kawi khususnya Kecamatan Wonosari paska pandemi Covid -19 .
“Kita ingin melestarikan budaya kita dan memupuk rasa mencintai budaya bangsa sejak usia dini sampai dewasa agar melestarikan adat istiadat budaya bangsa,” tukasnya.
Sri Agus Setiyawati, Kordinator Kegiatan Lomba Mewarnai menyebut bahwa bagi anak usia dini se-Kecamatan Wonosari dengan total peserta 710 siswa siswi. Tema yang diambil yakni budaya Jawa di Gunung Kawi dengan harapan budaya kearifan lokal bisa dipahami sejak usia dini.
“Kegiatan ini juga ada pagelaran seni dengan mengangkat potensi Gunung Kawi, yang akan diikuti anak usia dini,” uungkapnya.(mid)