Pegowes ‘Justice For Kanjuruhan’ Mengalami Heat Stroke dan Dievakuasi di India

InNgalam.com – Narendra Wicaksono, seorang pegowes yang memperjuangkan keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan, mengalami gangguan kesehatan akibat cuaca panas yang menyengat. Pada hari Minggu, 9 Juni 2024, Narendra terpaksa dievakuasi oleh staf KBRI saat berada di sebuah terowongan dalam perjalanan menuju Panipat, India.
Sebelum insiden tersebut, penulis berita ingin mewawancarai Narendra melalui WhatsApp untuk pemberitaan di Bacamalang. Namun, Narendra menunda wawancara hingga Senin, 10 Juni 2024, karena ia baru saja mulai bersepeda setelah mengalami sakit.
Pagi harinya, setelah Salat Subuh, Narendra membuat vlog untuk story Instagram dan WhatsApp, berpamitan kepada teman-teman PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) bahwa ia akan melanjutkan perjalanan ke Pakistan. Meski mengalami tergeletak sakit selama seminggu, Narendra tetap bersemangat melanjutkan gowes di tengah suhu 42 derajat Celsius.
Selama perjalanan, Narendra bertemu dengan warga yang perhatian melihat kondisinya yang kurang fit. Mereka dengan baik hati memberinya makanan dan minuman. Sebagai bentuk terima kasih, Narendra membagikan cerita di WhatsApp, menekankan bahwa kita tidak boleh menilai suatu negara hanya berdasarkan stereotip.
Namun, kabar mengejutkan datang saat Narendra mengeluh sakit dada. Ia meminta bantuan untuk mengatasi kondisinya, dan saat ini masih dalam perawatan di sebuah rumah sakit di India, ditangani oleh Prof. Akmal dan staf KBRI.
Semoga Narendra segera membaik dan dapat melanjutkan perjalanan suci serta menyuarakan keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan. Perjalanan menuju Panipat, kota bersejarah di Haryana, India, telah membawanya lebih dekat pada tujuannya.
Panipat, yang terletak 95 km sebelah utara Delhi dan 169 km sebelah selatan Chandigarh, menjadi saksi tiga pertempuran besar pada tahun 1526, 1556, dan 1761. Kota ini dikenal sebagai Kota Penenun dan Kota Tekstil, mengandung sejarah yang kaya dan berwarna. (yog)