Penyandang Disabilitas Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Gelar Silaturahmi
InNgalam.com – Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional 2023, warga masyarakat Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang menggelar serangkaian kegiatan. Diantaranya kreasi seni musik, sholawatan, tari tradisional, membaca puisi serta pembacaan ayat-ayat suci Al-qur’an.
Hari disabilitas membawa pesan tersendiri bagi bangsa Indonesia sekaligus sebagai wujud pelaksanaan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak
penyandang disabilitas, sesuai wujud Undang-undang nomor 8 tahun 2016. Didalamnya juga mencakup tujuan untuk memajukan hak dan kesejahteraan, bagi penyandang disabilitas disemua bidang.
Dalam kesempatannya, Gatot Bemo penyandang disabilitas sekaligus sebagai penggagas acara menyampaikan bahwa,
kegiatan silaturahmi dan halal bihalal ini sebagai wujud bahwa penyandang disabilitas juga mampu berkarya.
“Peringatan ini juga sebagai moment kami untuk silaturahmi dan temu kangen, antara penyandang disabilitas dan semua pendamping atau pihak keluarga. Pertunjukan yang dilakukan tersebut juga
dilakukan dari teman-teman disabilitas. Alhamdulilah acara berjalan sukses, dan kami sangat senang,” tutur Gatot sapaan akrabnya pada awak media.
Ia menambahkan, di wilayah Kecamatan Pujon ada kurang lebih 90 orang penyandang disabilitas. Dalam
kegiatan tersebut juga dihadiri disabilitas dari luar wilayah Kecamatan Pujon. Menurutnya, kepedulian
masyarakat terhadap penyandang disabilitas sangat luar biasa, sehingga bisa berjalan dengan lancar.
“Alhamdulilah, kami merasakan hak yang sama. Ternyata masih banyak yang peduli terhadap kami.
Tanpa kepedulian masyarakat sangat mustahil acara ini dapat terwujud. Saya juga sampaikan banyak
terima kasih kepada pemuda-pemudi dan donatur yang sudah turut andil mensukseskan jalannya acara ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut Gatot juga mengharapkan, bagi penyandang disabilitas maupun pihak keluarga tidak perlu berkecil hati. Kita harus tetap semangat menjalani hidup. Sebab, kita percaya tuhan memiliki rencana yang baik buat kita.
“Keterbatasan hanya masalah cara pandang, jika kita mampu melakukan sesuatu hal dengan baik, maka
kita setara dengan yang lain. Tunjukkan bahwa kita bisa dan hebat,” harapnya, Minggu (3/12/2023).
Sementara itu, tokoh pemuda Desa Pujonlor, Muhamad Ismail Hasan yang turut hadir menyaksikan acara tersebut mengaku sangat terharu. Ia menilai, ada suasana yang mengalir dengan penuh rasa
kekeluargaan diacara tersebut. Meski secara pandangan mereka memiliki kekurangan, tetapi dibalik itu semua terdapat kelebihan yang luar biasa.
Selain itu, ia juga memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap penyandang disabilitas. Dengan
keterbatasan yang ada, ternyata mereka memiliki kelebihan yang luar biasa. Disamping itu, Ismail juga
mengaku ada perasaan malu yang timbul dalam dirinya.
“Disini saya dapat pelajaran, dan perasaan malu dalam diri saya timbul. Saya merasa, sebagai generasi bangsa yang memiliki kesempurnaan fisik dan memiliki bekal keilmuan serta pengalaman yang ada.
Maka alangkah bodohnya saya jika tidak bisa berbuat lebih untuk masyarakat, maupun menjadikan hidup ini menjadi lebih bermanfaat untuk orang banyak,” tutup Ismail. (Har)